Pria Amerika yang melarikan diri diri dari penjara Bali

Seorang pria Amerika yang ditahan karena tuduhan narkoba pada bulan Agustus melarikan diri dari penjara di Indonesia Senin pagi dan pemburuan sedang dilakukan.

Chrishan Beasley, 32, yang ditangkap pada bulan Agustus, diduga ditemukan di sebuah kantor pos di Bali dengan sebuah paket berisi 5,7 gram hashish, obat yang dibuat dari ganja.

Tonny Nainggolan, kepala penjara Kerobokan, mengatakan Beasley melarikan diri sekitar pukul 4 pagi setelah menggergaji meski di langit-langit dan melompati dinding setinggi 20 kaki di belakang penjara. Paul Anthony Hoffman, seorang Amerika lainnya, ditangkap saat mencoba melarikan diri dengan Beasley.

Hoffman, 57 tahun, menjalani hukuman 20 bulan karena merampok sejumlah toko serba ada di daerah jarum suntik, lapor AFP.
9035
CreamHn
gmail.com
creamhn
554
"Paul segera ditangkap oleh penduduk setempat yang melihatnya mencoba melarikan diri sementara Chrishan, yang memanjat di depannya, berhasil melarikan diri," kata Nainggolan kepada kantor berita tersebut.

Nainggolan juga mengatakan bahwa para pria tersebut mungkin menggunakan tangga dari sebuah proyek konstruksi di bagian pelukan wanita untuk melarikan diri, ABC melaporkan.

Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan keterlibatan penjaga penjara dalam insiden tersebut, kata Surung Pasaribu dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia setempat. Dia juga mengatakan ada kekurangan penjaga penjara, yang dibangun untuk menampung sekitar 300 orang namun memiliki hampir 1.600 narapidana.

Itu adalah pelarian kedua dari penjara di ibukota Bali, Denpasar, sejak Juni ketika empat tahanan asing dari Australia, Bulgaria, India dan Malaysia melarikan diri melalui terowongan drainase.

Dua di antaranya, petenis Bulgaria Dimitar Nikolov Iliev dan Sayed Mohammad Said dari India ditangkap kembali di Timor Timur beberapa hari kemudian dan dikembalikan ke Bali. Dua lainnya, Shaun Edward Davidson dari Australia dan Tee Koko King bin Tee Kim Sai Malaysia masih banyak.

Jailbreaks umum terjadi di Indonesia, dimana penjara sangat padat oleh orang-orang yang dihukum karena kejahatan narkoba sebagai bagian dari kampanye anti-narkoba pemerintah.

Pada bulan Mei, lebih dari 440 tahanan melarikan diri dari sebuah penjara yang penuh sesak di pulau Sumatra ketika mereka diijinkan untuk melakukan sholat Jumat. Pada bulan Juli 2013, sekitar 240 tahanan, termasuk beberapa tersangka teroris, lolos dalam kerusuhan mematikan di sebuah penjara di bagian lain Sumatera.

The Associated Press memberikan kontribusi terhadap laporan ini.

Komentar